Pages

Subscribe:

Mengenai Saya

Foto saya
Seorang ibu rumah tangga yang hobi menulis dan berbisnis. Untuk Order Silakan via WA 081328063049

Senin, 02 Juli 2012

Xamthone Plus adalah Red Wine Asli Indonesia

French paradoks, itulah istilah populer di kalangan ahli gizi tentang kebiasaan orang Perancis meminum red wine. Masyarakat di negara mode itu terkenal sebagai pengonsumsi lemak tertinggi dibanding penduduk Eropa lain. Namun, prevalensi terkena penyakit jantung justru paling rendah.
Fenomena itu diteliti dengan saksama sampai akhirnya muncul kesimpulan: kebiasaan masyarakat Perancis duduk-duduk di kafe sambil minum red wine menjadi penyebab lunturnya risiko serangan jantung, walaupun konsumsi lemak berlimpah.

red wine 3 Xamthone Plus adalah Red Wine Asli IndonesiaRed wine menjadi penyelamat lantaran mengandung polifenol yang mampu melarutkan lemak. Senyawa yang banyak terkandung di aneka buah-buahan, seperti blueberry, blackberry, apel, melon, pir, dan anggur itu memiliki aktivitas antioksidan yang berperan melenturkan arteri jantung. Alkohol memang melenturkan arteri, tetap tidak sebanyak kombinasi alkohol dan polifenol, seperti yang ada di red wine.

French paradoks itu berlawanan arah dengan cerita kulit manggis Garcinia mangostana. Red wine di Perancis menjadi menu minum sehari­hari sejak zaman dahulu, sehingga peminumnya merasakan dampaknya secara langsung. Sementara buah manggis di beberapa sentra penanaman selama berada-abad dan sampai sekarang, hanya dikenal sebagai buah segar. Kulit buahnya terbuang percuma, padahal kulit itu mengandung polifenol seperti pada red wine. la pun sanggup melenturkan arteri jantung sehingga mampu menyembuhkan penyakit jantung.

Manfaat yang terpendam selama ratusan tahun

kulit%2520manggis Xamthone Plus adalah Red Wine Asli IndonesiaZaman dahulu di China kulit manggis kadang-kadang dimanfaatkan sebagai obat diare. Itu jelas tidak sebanding dengan khasiatnya yang luar biasa: mampu mengobati kanker, penyakit jantung, diabetes mellitus, dan sejumlah penyakit degeneratif lain.
Di Thailand dan Filipina, kulit manggis lazim digunakan untuk mengobati disentri dan infeksi kulit. Di Karibia dan Amerika Latin, teh buah manggis dikonsumsi sebagai pembangkit stamina. Di Brazil kulit manggis digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan. Masyarakat India memakai tepung kulit manggis kering untuk mengatasi disentri, luka luar, luka bernanah, dan mag.

Penduduk Jepang mengenal daun dan kulit batang manggis sebagai herbal berefek antiinflamasi dan dipakai untuk mengobati eksem dan penyakit kulit lain seperti psoriasis. Di Venezuela, kulit manggis digunakan untuk mengobati infeksi kulit akibat parasit.
Laurent Garcin, penjelajah hutan berkebangsaaan Perancis pada abad ke-16 yang memberi nama Garcinia mangostana, mungkin tidak menduga temuannya memiliki manfaat lebih hebat daripada pengetahuan zaman kuno itu.

Sejarah penemuan manfaat kulit manggis

Semua bermula pada April 1993 saat Munekazu Linuma mengumpulkan kulit manggis dari berbagai sentra di Indonesia. Kulit manggis itu kemudian diterbangkan ke Gifu Pharmaceutical University, Jepang. Di sana, oleh Kenji Matsumoto dan kawan-­kawan, termasuk Munekazu Linuma , sejumlah 2,7 kg kulit buah manggis kering diekstrak dengan heksana, benzena, aseton, dan alkohol 70%. Ekstraksinya menghasilkan 6 turunan xanthone: alva-mangostin, beta-mangostin, gamma-mangostin, mangostinone, garcinone E, dan 2-isopreny1-1,7- dihydroxy-3-methoxyxanthone.

Selanjutnya mereka mengambil sejumlah sel penyebab leukemia, seperti HL6O, K562, NB4, dan U937 dari Riken Cell Bank, Tsukuba, Ibaraki, Jepang. Sel kanker penyebab leukemia itu dikultur, kemudian senyawa-senyawa xanthone dilarutkan dalam kultur itu. Hasilnya terbukti bahwa alva-mangostin memicu proses apoptosis (kematian) sel leukemia. Hasil penelitian Kenji Matsumoto itu seakan­akan menjadi pemicu perhatian ilmuwan dunia pada manggis.

Lima bulan setelah penelitian Kenji Matsumoto, di Swiss ada penelitian yang membuktikan, xanthone ampuh mengatasi depresi. Berikutnya susul-menyusul penelitian di berbagai negara yang hasilnya saling menguatkan efek xanthone sebagai obat. Di Taiwan, misalnya, pada Mei 1996 dilakukan 2 penelitian yang berbeda. Satu penelitian membuktikan khasiat xanthone mengatasi depresi; penelitian lain, antikanker.

Tiga penelitian berikut dilakukan di Kaohsiung dan Taipei, Taiwan, serta Oregon, Amerika Serikat pada kurun 1996-1997. Hasilnya lain lagi. Penelitian di Kaohsiung membuktikan senyawa xanthone berfungsi sebagai antithrombotik (mampu mengatasi thrombus), sehingga sangat penting untuk mengatasi penyakit jantung dan stroke. Xanthone melenturkan pembuluh darah ke jantung sehingga penting untuk penderita penyakit jantung. Di Oregon, xanthone ampuh untuk malaria. Selanjutnya, pada kurun 1997-2004, tercatat minimal 24 penelitian tentang xanthone pada kulit manggis dilakukan di berbagai penjuru dunia. Hasilnya beragam, antara lain bermanfaat mengatasi diabetes mellitus, arthritis, kanker payudara, dan tuberkulosis.

Jadi, apakah Anda masih meragukan kehebatan Xamthone Plus?

0 komentar:

Posting Komentar